mungkin Engkau takkan diam melihatnya
bisa jadi juga engkau menolongnya
mengusap luka di batinnya
yang menjerat
membuatnya tak sanggup untuk melangkah lagi
untuk kesekian kalinya
apa kamu sadar
ia sendiri
menyimpannya
berharap dengan sangat
suatu hari kan ada
pelipur lara
Penyeyejuk jiwa yang telah kosong
rasa percaya yang mulai memudar
rasa bangga yyang seakan telah samar tertutup
tertutup oleh bingkisan yang terang
sungguh melenakan
di tulis di Asrama ITS abis sarapan
dibaca oleh pembaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar