Q Time in Ketapanrame
Kita Muda, beda, dan berbahaya
Sebuah lirik singkat untuk
menggambarkan betapa anak muda selalu punya semangat yang menggelora. Baiknya
energi itu diluapkan dalam kegiatan yang positif.
Pulang-pergi terus
Hari
jum’at, lagi males kuliah tapi kata temen-temen dosennya mau ngasih hasil UTS
kemarin, jadinya aku ngampus. -_- nunggu sampe jam 10 belum ada dosen, padahal
jam 9.30 biasanya udah masuk, biasany sih gituh -_-. Dari pada nganggur gak
keruan jadinya aku ngerjain UAS
Technopreneur dulu. Send and finish. Ini nih keuntungan kemajuan teknologi,
UASnya aja take home via internet
lagi. J
Krucuk-krucuk, cacing diperutku sudah kelaparan. Karena ku baik hati dan
tidak sombong, akhirnya aku jalan ke perpus buat ngasih makan peliharaanku.Eh
ketemu sama dila, rani, selfi gituh. Waktu pengen nambah nasi aku inget sebuah
hadist yang mengajurkan untuk menyudahi makan sebelum kekenyangan. Belajar dari
pengalaman, karena aku terlalu keknyangan jadinya ketiduran dikelas. Perjalanan
dilanjutkan SCC buat persiapan sambil ngecek barang.
Gilee!
Di sanggar kaya pasar, soale bahan makan buat Kemah bergeletakan. Wuih, bau
tauge. Fiuhh, ada tahu-tempe juga sayur mayur. Gimana gak kaya pasar beneran.
Jam
11.45 aku mau balik ke kos, pinjem motor mas toriq. Karena Niqma lagi ngerjain
Techno, jadi aku inisiatif buat ambil motor dulu.
Glek-glek.Brum Brum. Eh parkiran
BAAK di kunci. Gak bisa keluar deh. Soale hari ini Jum’at. Akhirnya muter.
Balik ke sanggar. Padahal ngos-ngos an udahan. Jadinya aku naik ke SCC lagi.
Oke fix lelah.
Akhirnya
ngobrol ngalor ngidul sama penghuni sanggar. Dan pukul 14.30 baru berangkat ke
kos. Ternyata packing ku sangat lama. Bingung apa aja yang mau dibawa.
16.00 WIB. Di kos leyeh-leyeh, di
telfon nomer sanggar. Mas toriq nyuruh buru buru ke sanggar, motor mau dipake,
oke. Akhirnya langsung balik ke sanggar buat ngasih motor, padahal udah laper, gak
sempet beli nasi buat makan. Hiks, sedih. eH, ternyata pas sampek disanggar
orangnya udah gak ada, akhirnya aku dan niqma keluar lagi, sekalian beli makan,
ngeprint dll. Menyebalkan harus Bolak-balik, Rempong.
Saat malam tiba. Kakak Tamu racana juga sudah
pada kumpul. Sambil checking barang-barang.
Di Pramuka, kalau mau ada acara
selalu pakai baju Pramuka dan berScraft. Sebelum berangkat kami melakukan
upacara pelepasan sangker dan peserta Kemah OK yang sempat tertunda dari hari
yang sudah direncanakan, kamis , karena hujan deras mengguyur kawasan ITS dan
sekitarnya.
Kak Iqbal dan Kak Ida selaku PA
membawa sebuah “Pedang porah” dan Pin tunas kelapa. Kamu tahu “pedang porah”?.
Entah kenapa dinamai Pedang, padahal bentuknya lho tongkat biasa. Aku masih
penasaran. Suer.
Tak lupa, Air dengan kembang
tujuh rupa sudah disiapkan sejak kamis di dalam sebuah bejana dari tanah liat,
aku melihatnya ketika siang hari dan malam ini masih dalam posisi dan koordinat
yang sama.
“lho, airnya kok masih
disini, bau gak enak lho”
“gak papa mbak, yang pakai Cuma satu
orang kok mbak”
Aku ingat percakapn ini
sebelumnya, karena ynag membasuh muka dengan air ini adalah Fathan. Aku membayangkan
betapa gak enaknya bau air itu. Kasian.
Kak Tri selaku pembina bertugas
sebagai pembina upacara pelepasan Kemah OK.
“ kalian masih muda, harus banyak
belajar dari alam. Ambil Energi positif dari alam sebanyak-banyaknya. Waktu berangkat
jumlahnya berapa, waktu pulang jumlahnya juga berapa. Harus di ingat-ingat. Kalian
tahu, dimana tempat kemah?. Ada yang mau dikaih tahu?. Mau?”
“mau kak.”
“saya kasih tahu hari senin”
padahal hari senin, kami sudah sampai kampus lagi. Whehehe, Kak Tri bisa saja.
Setelah upacara selesai, kami
menuju sanggar lagi untuk memindahkan barang karena Truk TNI-AL sudah datang.
Jam 21.30 kita berangkat. Bismillah.
Aku diperjalanan tidur terus, Save Energy. Bangun-bangun sudah sampai Desa
Ketapan rame
Sampek sana pukul 23.59
Sosil di air terjun
Setelah sampai di Bumiperkemahan kami menurunkan barang.
Dengan ditemani rintik rintik hujan, menutunkan barang terlihat sangat berat
apalagi kakak-kakak tamu belum sempurna nyawanya, habis bangun tidur. Sama
halnya dengan diriku. Tapi mereka dengan tanggap memindahkan barang. Kak niqma
selaku sangker menghubungi kak arda yang sudah di Buper sejak siang. Namun,
dari ekspresi yang terlihat kak niqma salah sambung. Aku bingung harus
berekspresi apa. “yoeweslah ayo mudun disik ae”
Dari bawah terlihat kak Febrian yang menggerkkan senter dan
kak Arda tiba-tiba sudah ditengah2 kami.
“ Kok aku mau telfon awakmu kok seng nganggkat bapak2”
“o iya ngunu, lek gak enek sinyal nomerku tak alihkan neng
bapakku, wedi nek enek seng penting””
“oke, bukane malang repotne bapakmu. Misale koyo ngene,
bengi2 telpon bapakmu”
Iyo pener loro-lorone. Lagi pula masa depan juga gak ad a
yang tahu.
Satu persaau kakak-kakak mengambili barang2 untuk dibawa ke
Buper Blok D. Dengan penerangan
seadanya. Senter, kami mulai mendirikan tenda. Bahu-membahu. Satu untuk putra
dan satu untuk putri.
Setelah semua selesai, kami lanjut tidur.
Bangun-bangun aku kesiangan. Langsung menuju kamar mandi
wudhu dan sholat.
Kegiatan selanjutnya yaitu
memasak dan sesudah masak kami berolahraga . abis olahraga kami
senam. Seru banget. Sebagi seorang
pendamping aku menjelaskan materi, deg-degan, apalgi ini pertama kali aku
membrikan materi, tapi alhamdulillah ditemani mbak ida Selaku pemangku adat. Ku
hari ini memilih menjadi jadi pendamping dari pada harus survey, capek. Hehe.
Tapi karena Cuma dikasih waktu sejam dan waktu sudah habis, akhirnya aku
membirkan mereka kumpul komunal yang didam[pingi kak dika.
Bingung mau ngapain. Akhirnya aku ikutan kak arda sama kak
niqma yang susuri jalan sambil ngasih petunjuk. Okay, jalan pertama sangat
menanjak dan licin, aku harus hati-hati. Dibelakang, kak della lagi ngos
ngosan, sama sih sebenere, tapi aku memilih jalan terus soale waktu jalan di
area datar rasa capeknya hilang. Suer dah!.
Aku bertugas membuta gambar tanda panah untuk petunjuk,
sedang kak niqma memotong kertas yang buat aku gambar dan kak arda memasang
disetiap titik yang sekiranya ada
kerancuan memilih jalan yang mana, seperti jalan pertigaan.
Rencana pada hari pertama, sih mau aplikasi materi ppgd sar
dan impk, namun akhirnya itusemua gak jadi . Cuma IMPK yang diaplikasiin waktu
cari petunjuk kesini. Mengingta air terjun ini tempat wisata jadi tidak
memungkinkan untuk acting luka-luka.
Kelompok pertama datang lalu laporan. Berhubung kakaknya gak
formal, pakai sandal. Hanya aku, kak dika, kak agustin yang bersepatu, namun
kak dika gak pakai kaus kaki jadi aku yang jaga di pos itu. Karena memasuki
waktu sholat, akhirnya saya dan kelompok pertama yang muslim bergantian sholat.
Lalu disusul kelompok dua. Dan seperti kelompo sebeelumnya melaporkan track
yang dlalui dn sandi-sandi yang ada di jalan. Karena tidak ada agenda apa-apa,
kak arda bermain “Batu jadi apa” tapi permainannya tidak menggunakan kata-kata.
Hanya gerakan. Ah lucu dan menyenagkan sekali sesi ini. Yang kedua adalah benda “bolpoin”.
Lalu nyanyi “sedang apa” aku kalu di ketinggian kadan
bermasalah dengan telinga. Hanya diam dan mendengarkan, pun suaraku juga terasa
berat.
Selanjutnya kak niqma memberi tahu kalau kita mau ke air
terjun, tapi disana tamu racana harus bertanya ke pengunjung kenapa datang
kesini. Akhirnya kaami jebutr-jebur di air terjun. Pulang dengan hati puas.
Sampai di buper kami bersih-bersih diri. Para tamu di kasih
waktu untuk membahas penampilan darama yang sudh di jelaskan mengenai sejarah
gudep.
Aku kak niqma kak ida kak bagus pergi kewaarung beli jajan.
Dan tak dinyanaa hujan deras membahsahi buper. Kami terthan diwaruang. Sementar
kami juga mei[lihat tenda mulai kebasahaan. Kami memutuskan bertahan di warung.
Sebenarnya juga gak tega. Aku pesan susu hangat dan mereka pesan teh hangat.
Ngibrol-ngaaor ngidul
“tenda putri rubuh dan banjir, lek wes ayo mudun” kata
kakArda yan mungkin kepanasan ditengah hujan, whehehe
Akhirnya kami turun
Kami menjelaskan kalau tadi kondisi hujan, jadi gak bisa
turun. Dengan segala maaf.
Tenda benar-benar basah karena sewaktu membangun tenda tidak
tahu kalu disitu terdapat aliran air . Sehingga air mengalir dibwaah tenda.
Tamu putra putri dijadikan satu, tapi ada pemisah.
Tenda putra tidak basah karenaa terpal bawah dibentuk
seperti kapal , jadi tidak teraliri air, tp Cuma rembess ai sedikit.
Akhirnya sore itu masakan angota dan tamu dijadikan satu.
Masak besar J
Setelah makan ,tamu racana
suruh latihan lagi.
Sehabis sholat issya kami kumpul didepan api unggun , dalam
sesi “deep introduction” saling kenal satu sama lain. Dan nyanyi nyanyi ,
seperti biasa. Setidaknya bisa m
enghangat kan suasana yang mulai mendingin.
Pukul menunjukkan 10. Para tamu disuruh tidur. Lalu pada
malam hari kamibangun untuk melkukan penempuhan scrafft. Itu rencana awal.
Dengn senario yang sudah dibut oleh kak Febrian. Aku masih ngantuk , tapi aku
gak boleh egois, karena ini acaraku acara kami, jadi setelah bangun aku masak
kopi supaya tidak ngantuk, hehe
Aku akhirnya ikut di post 3 “ fire walking”. Berjalan
meninggal kakak-kakak di post Pertama dan kedua.
Disini Kami belajar banyak hal mengenai
kehidupan, tentang cara berkomunikasi yang baik, bertahan hidup dengan bahan
makana seadanya, saling berbagi, memahami dan salling mengisi satu sama lain.
Inilah pengalamanku di awal liburan semester. Semoga bermanfaat.
“jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena tidak pernah gagallah yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan baru dan cari jalan yang benar pada langkah yang kedua”
_Buya Hamka_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar