Senin, 29 Desember 2014

Q time In Ketapanrame

Q Time in Ketapanrame
                Kita Muda, beda, dan berbahaya
                Sebuah lirik singkat untuk menggambarkan betapa anak muda selalu punya semangat yang menggelora. Baiknya energi itu diluapkan dalam kegiatan yang positif.
Pulang-pergi terus
                Hari jum’at, lagi males kuliah tapi kata temen-temen dosennya mau ngasih hasil UTS kemarin, jadinya aku ngampus. -_- nunggu sampe jam 10 belum ada dosen, padahal jam 9.30 biasanya udah masuk, biasany sih gituh -_-. Dari pada nganggur gak keruan jadinya aku  ngerjain UAS Technopreneur dulu. Send and finish. Ini nih keuntungan kemajuan teknologi, UASnya aja take home via internet lagi. J
                Krucuk-krucuk, cacing diperutku sudah kelaparan. Karena ku baik hati dan tidak sombong, akhirnya aku jalan ke perpus buat ngasih makan peliharaanku.Eh ketemu sama dila, rani, selfi gituh. Waktu pengen nambah nasi aku inget sebuah hadist yang mengajurkan untuk menyudahi makan sebelum kekenyangan. Belajar dari pengalaman, karena aku terlalu keknyangan jadinya ketiduran dikelas. Perjalanan dilanjutkan SCC buat persiapan sambil ngecek barang.
                Gilee! Di sanggar kaya pasar, soale bahan makan buat Kemah bergeletakan. Wuih, bau tauge. Fiuhh, ada tahu-tempe juga sayur mayur. Gimana gak kaya pasar beneran.
                Jam 11.45 aku mau balik ke kos, pinjem motor mas toriq. Karena Niqma lagi ngerjain Techno, jadi aku inisiatif buat ambil motor dulu.
Glek-glek.Brum Brum. Eh parkiran BAAK di kunci. Gak bisa keluar deh. Soale hari ini Jum’at. Akhirnya muter. Balik ke sanggar. Padahal ngos-ngos an udahan. Jadinya aku naik ke SCC lagi. Oke fix lelah.
                Akhirnya ngobrol ngalor ngidul sama penghuni sanggar. Dan pukul 14.30 baru berangkat ke kos. Ternyata packing ku sangat lama. Bingung apa aja yang mau dibawa.
                16.00 WIB. Di kos leyeh-leyeh, di telfon nomer sanggar. Mas toriq nyuruh buru buru ke sanggar, motor mau dipake, oke. Akhirnya langsung balik ke sanggar buat ngasih motor, padahal udah laper, gak sempet beli nasi buat makan. Hiks, sedih. eH, ternyata pas sampek disanggar orangnya udah gak ada, akhirnya aku dan niqma keluar lagi, sekalian beli makan, ngeprint dll. Menyebalkan harus Bolak-balik, Rempong.
 Saat malam tiba. Kakak Tamu racana juga sudah pada kumpul. Sambil checking barang-barang.
Di Pramuka, kalau mau ada acara selalu pakai baju Pramuka dan berScraft. Sebelum berangkat kami melakukan upacara pelepasan sangker dan peserta Kemah OK yang sempat tertunda dari hari yang sudah direncanakan, kamis , karena hujan deras mengguyur kawasan ITS dan sekitarnya.
Kak Iqbal dan Kak Ida selaku PA membawa sebuah “Pedang porah” dan Pin tunas kelapa. Kamu tahu “pedang porah”?. Entah kenapa dinamai Pedang, padahal bentuknya lho tongkat biasa. Aku masih penasaran. Suer.
Tak lupa, Air dengan kembang tujuh rupa sudah disiapkan sejak kamis di dalam sebuah bejana dari tanah liat, aku melihatnya ketika siang hari dan malam ini masih dalam posisi dan koordinat yang sama.
“lho, airnya kok masih disini,  bau gak enak lho”
“gak papa mbak, yang pakai Cuma satu orang kok mbak”
Aku ingat percakapn ini sebelumnya, karena ynag membasuh muka dengan air ini adalah Fathan. Aku membayangkan betapa gak enaknya bau air itu. Kasian.
Kak Tri selaku pembina bertugas sebagai pembina upacara pelepasan Kemah OK.
“ kalian masih muda, harus banyak belajar dari alam. Ambil Energi positif dari alam sebanyak-banyaknya. Waktu berangkat jumlahnya berapa, waktu pulang jumlahnya juga berapa. Harus di ingat-ingat. Kalian tahu, dimana tempat kemah?. Ada yang mau dikaih tahu?. Mau?”
“mau kak.”
“saya kasih tahu hari senin” padahal hari senin, kami sudah sampai kampus lagi. Whehehe, Kak Tri bisa saja.
Setelah upacara selesai, kami menuju sanggar lagi untuk memindahkan barang karena Truk TNI-AL sudah datang.
Jam 21.30 kita berangkat. Bismillah. Aku diperjalanan tidur terus, Save Energy. Bangun-bangun sudah sampai Desa Ketapan rame
Sampek sana pukul 23.59

Sosil di air terjun
Setelah sampai di Bumiperkemahan kami menurunkan barang. Dengan ditemani rintik rintik hujan, menutunkan barang terlihat sangat berat apalagi kakak-kakak tamu belum sempurna nyawanya, habis bangun tidur. Sama halnya dengan diriku. Tapi mereka dengan tanggap memindahkan barang. Kak niqma selaku sangker menghubungi kak arda yang sudah di Buper sejak siang. Namun, dari ekspresi yang terlihat kak niqma salah sambung. Aku bingung harus berekspresi apa. “yoeweslah ayo mudun disik ae”
Dari bawah terlihat kak Febrian yang menggerkkan senter dan kak Arda tiba-tiba sudah ditengah2 kami.
“ Kok aku mau telfon awakmu kok seng nganggkat bapak2”
“o iya ngunu, lek gak enek sinyal nomerku tak alihkan neng bapakku, wedi nek enek seng penting””
“oke, bukane malang repotne bapakmu. Misale koyo ngene, bengi2 telpon bapakmu”
Iyo pener loro-lorone. Lagi pula masa depan juga gak ad a yang tahu.

Satu persaau kakak-kakak mengambili barang2 untuk dibawa ke Buper Blok D.  Dengan penerangan seadanya. Senter, kami mulai mendirikan tenda. Bahu-membahu. Satu untuk putra dan satu untuk putri.
Setelah semua selesai, kami lanjut tidur.
Bangun-bangun aku kesiangan. Langsung menuju kamar mandi wudhu dan sholat.
Kegiatan selanjutnya yaitu  memasak dan sesudah masak kami berolahraga . abis olahraga kami senam.  Seru banget. Sebagi seorang pendamping aku menjelaskan materi, deg-degan, apalgi ini pertama kali aku membrikan materi, tapi alhamdulillah ditemani mbak ida Selaku pemangku adat. Ku hari ini memilih menjadi jadi pendamping dari pada harus survey, capek. Hehe. Tapi karena Cuma dikasih waktu sejam dan waktu sudah habis, akhirnya aku membirkan mereka kumpul komunal yang didam[pingi kak dika.
Bingung mau ngapain. Akhirnya aku ikutan kak arda sama kak niqma yang susuri jalan sambil ngasih petunjuk. Okay, jalan pertama sangat menanjak dan licin, aku harus hati-hati. Dibelakang, kak della lagi ngos ngosan, sama sih sebenere, tapi aku memilih jalan terus soale waktu jalan di area datar rasa capeknya hilang. Suer dah!.
Aku bertugas membuta gambar tanda panah untuk petunjuk, sedang kak niqma memotong kertas yang buat aku gambar dan kak arda memasang disetiap titik yang sekiranya  ada kerancuan memilih jalan yang mana, seperti jalan pertigaan.

Rencana pada hari pertama, sih mau aplikasi materi ppgd sar dan impk, namun akhirnya itusemua gak jadi . Cuma IMPK yang diaplikasiin waktu cari petunjuk kesini. Mengingta air terjun ini tempat wisata jadi tidak memungkinkan untuk acting luka-luka.
Kelompok pertama datang lalu laporan. Berhubung kakaknya gak formal, pakai sandal. Hanya aku, kak dika, kak agustin yang bersepatu, namun kak dika gak pakai kaus kaki jadi aku yang jaga di pos itu. Karena memasuki waktu sholat, akhirnya saya dan kelompok pertama yang muslim bergantian sholat. Lalu disusul kelompok dua. Dan seperti kelompo sebeelumnya melaporkan track yang dlalui dn sandi-sandi yang ada di jalan. Karena tidak ada agenda apa-apa, kak arda bermain “Batu jadi apa” tapi permainannya tidak menggunakan kata-kata. Hanya gerakan. Ah lucu dan menyenagkan sekali sesi ini.  Yang kedua adalah benda “bolpoin”.

Lalu nyanyi “sedang apa” aku kalu di ketinggian kadan bermasalah dengan telinga. Hanya diam dan mendengarkan, pun suaraku juga terasa berat.  
Selanjutnya kak niqma memberi tahu kalau kita mau ke air terjun, tapi disana tamu racana harus bertanya ke pengunjung kenapa datang kesini. Akhirnya kaami jebutr-jebur di air terjun. Pulang dengan hati puas.
Sampai di buper kami bersih-bersih diri. Para tamu di kasih waktu untuk membahas penampilan darama yang sudh di jelaskan mengenai sejarah gudep.
Aku kak niqma kak ida kak bagus pergi kewaarung beli jajan. Dan tak dinyanaa hujan deras membahsahi buper. Kami terthan diwaruang. Sementar kami juga mei[lihat tenda mulai kebasahaan. Kami memutuskan bertahan di warung. Sebenarnya juga gak tega. Aku pesan susu hangat dan mereka pesan teh hangat. Ngibrol-ngaaor ngidul
“tenda putri rubuh dan banjir, lek wes ayo mudun” kata kakArda yan mungkin kepanasan ditengah hujan, whehehe
Akhirnya kami turun
Kami menjelaskan kalau tadi kondisi hujan, jadi gak bisa turun. Dengan segala maaf.
Tenda benar-benar basah karena sewaktu membangun tenda tidak tahu kalu disitu terdapat aliran air . Sehingga air mengalir dibwaah tenda. Tamu putra putri dijadikan satu, tapi ada pemisah.
Tenda putra tidak basah karenaa terpal bawah dibentuk seperti kapal , jadi tidak teraliri air, tp Cuma rembess ai sedikit.
Akhirnya sore itu masakan angota dan tamu dijadikan satu. Masak besar J
 Setelah makan ,tamu racana suruh latihan lagi.
Sehabis sholat issya kami kumpul didepan api unggun , dalam sesi “deep introduction” saling kenal satu sama lain. Dan nyanyi nyanyi , seperti biasa. Setidaknya bisa m
enghangat kan suasana yang mulai mendingin.
Pukul menunjukkan 10. Para tamu disuruh tidur. Lalu pada malam hari kamibangun untuk melkukan penempuhan scrafft. Itu rencana awal. Dengn senario yang sudah dibut oleh kak Febrian. Aku masih ngantuk , tapi aku gak boleh egois, karena ini acaraku acara kami, jadi setelah bangun aku masak kopi supaya tidak ngantuk, hehe

Aku akhirnya ikut di post 3 “ fire walking”. Berjalan meninggal kakak-kakak di post Pertama dan kedua.
 Disini Kami belajar banyak hal mengenai kehidupan, tentang cara berkomunikasi yang baik, bertahan hidup dengan bahan makana seadanya, saling berbagi, memahami dan salling mengisi satu sama lain.



Inilah pengalamanku di awal liburan semester. Semoga bermanfaat.
“jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena tidak pernah gagallah yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan baru dan cari jalan yang benar pada langkah yang kedua”

_Buya Hamka_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar